Friday, June 13, 2008

Gusdur Terima Hadiah Pelindung Zionis

. Friday, June 13, 2008

Ahad, 4 Mei 2008 lalu, Abdurahman Wahid alias Gusdur (panggilan akrabnya) bersama istrinya Shinta Nuriyah, berangkat ke Amerika guna menghadiri undangan LSM Yahudi Internasional, Simon Wiesenthal Center (SWC). Kepentingannya guna menerima penghargaan dari lembaga Zionis itu terkait misi pluralisme-nya di Indonesia. Penghargaan oleh lembaga Yahudi itu dianggap salah satu pencapaian kerja keras Gusdur menyebarkan fahan anti Syariat Islam. “Sebelumnya ada 12 aktifis yang menerima. Enam diantaranya memperoleh Nobel Perdamaian di kemudian hari,” kata Gusdur dalam jumpa pers di Kantor PBNU Jl.Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (3/5).
Selama satu minggu, selain ke AS, mantan Presiden RI yang jabatannya dicopot paksa oleh DPR itu, juga singgah di Universitas George Washington dan bertemu sejumlah senator di AS. Termasuk menemui Barack Obama. Agendanya, adalah membincangkan situasi keagamaan terkini di Indonesia.
SWC adalah satu LSM Yahudi Internasional yang didirikan untuk melindungi kepentingan Yahudi di seluruh dunia. Lembaga yang bermarkas di Los Angeles ini sudah diakui oleh lembaga-lembaga Internasional lainnya. SWC pernah mengklaim berkekuatan 400.000 kader Yahudi di AS dan sudah terakriditasi PBB, UNESCO, serta Konsul Eropa.
LSM berlogo Bintang Daud yang memiliki asset $ 66.193.619 itu juga memiliki sejumlah program yang mengatasnamakan perlindungan HAM. Dan tentu saja mengkampanyekan Yahudi dan Israel ke seluruh penjuru dunia. Tak hanya dikenal dekat dengan Gusdur, SWC sudah lama terlibat kegiatan di Indonesia. LSM underbow Yahudi ini sudah sering mensponsori sejumlah kegiatan di Indonesia.
Beberapa waktu lalu LSM ini pernah menjadi fasilitator diskusi yang menghadirkan Rabbi Abraham Cooper dengan Rektor UIN Syrif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, Pendeta Sutrisnom dan Soegeng Sarjadi. Selain itu, juga menjadi salah satu sponsor koferensi antar agama yang di gelar di Bali pertengahan 2007 guna mengkampanyekan masalah Holocoust.
Bersama pemimpin spiritual Hindu, Sri Ravi Shanker, dan Direktur The Pardes Institute of Jewish Studies, Rabbi Daniel Lande.
“Jadi, kita selesai seminar, tadi pagi saya bilang kepada salah seorang penyelenggara seminar, Colin Tail, orang Amerika, bahwa kita harus bikin pernyataan membela Holocoust,” demikian pernyataan Durahman (Gusdur) seperti dikutip di Radio Nederland Wereldomroep, kala itu.
SWC juga menjadi sponsor kunjungan 5 orang ormas Islam ke Israel. Di antaranya Dr. Syafiq Mugni (Dosen IAIN Sunan Ampel), Dr. Abdul A’la yang juga dianggap mewakili NU. Selama di Israel delegasi melakukan sejumlah rutual Islam maupun Yahudi dan ikut perayaan makan malam Hannuka dan ikut menari di Hesder Yeshiva, Kiryat Shmona.
Gusdur terlihat kian memelas ketika ia dengan bangga menerima pernghargaan dari satu komunitas Negara yang oleh penduduknya sendiri diharapkan untuk dibubarkan. Menurut juru bicara Neturai Karta London, Rabbi Aharon Cohen, “ Entitas Israel yang sekarang ada harus dibubarkan secara damai dan secepatnya. Hanya dengan cara itulah kita semua di Timur tengah dan dunia lain bias hidup dengan damai.”
“Biarkan bangsa Palestina yang tercerai berai kembali pulang dan menentukan masa depannya. Kerena tidak ada justifikasi bagi umat Yahudi untuk mendirikan Negara Israel. Apalagi dengan menggunakan bahasa kekerasan, pengusiran dan pembantaian bangsa Palestina, mulai dari Yahudi, Kristen dan muslim yang sebelumnya hidup berdampingan dengan damai,” lanjut Cohen yang berbicara dalam prakonferensi Internasional Freedom and Right of Return: Palestine and 60 Year of Ethnic Cleansing, di Jakarta, senin (12/5).
Pada 5 April lalu, Al Qaradhawi, ketua Persatuan Ulama Islam Internasional, mengadakan pertemuan di rumahnya yang terletak di Ibu Kota Qatar, Doha, dengan tiga orang Rabbi Yahudi asal Inggris. Para Rabbi Yahudi yang bertemu dengan Al Qaradhawi antara lain adalah Aharon Cohen, Israel Dovid Weis, Dovid Shalmo Fildman.
Mereka menamakan diri dengan Yahudi Rabbani, dan menyebut sebagai Yahudi anti Zionis. Dalam pertemuan itu mereka mengenakan tulisan “ Saya Yahudi, bukan Zionis”. Selain mengunjungi Al Qaradhawi, para Rabbi itu juga mengunjungi stasiun Al Jazeera.

Mujahidin Eds.20

0 comments:

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com